Kenapa
Indonesia sering dibilang supermarket bencana ? mungkin kalian bingung dengan
istilah indonesia supermarket bencana . Awalnya saya juga bingung dengan
istilah indonesia supermarket bencana .
pertama kali saya dengar istilah itu saat saya melaksanakan LATGAB(Latihan
Gabungan) PMR tingkat Wira dengan
sekolah tetangga .
Setelah
sampai rumah saya masih penasaran dengan
istilah itu . karna saking penasaranya malemnya saya brosing diinternet.
Ternyata banyak juga artikel yang mengunggah masalah Indonesia supermarket bencana .
Nah gentian
disini saya akan membagikan ilmu yang saya dapet saat browsing di internet mengenai indonesia
supermarket bencana.
I.Kenapa Indonesia dibilang supermarketnya bencana ?
Karena di Indonesia banyak sekali potensi bencana baik bencana alam dan
bencana social meski di Indonesia dianggap cukup baik dalam penanggulangannya.
“Buktinya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat anugerah Global Champion for
Disaster Risk Reduction dari Sekjen PBB," kata Freddy di Serpong, Banten,
Jumat, terkait rencana penyelenggaraan Asia Media Summit on Climate Change
(CC), ICTs and Disaster Risk Reduction (DRR) di Jakarta 4-6 Juni 2014.
Menurut Freddy banyak bencana di Indonesia karena faktor alam atau
hidrometeorologi (bencana terkait cuaca), termasuk dampak dari perubahan iklim.
Di Indonesia terdapat 500 gunung api, yang 129 di antaranya aktif.
II.Bencana apa saja yang ada
di Indonesia ?
Banyak
sekali bencana yang sering terjadi di Indonesia.beberapa bencana yangpernah
melanda Indonesia :
·
Banjir
Pengertian banjir Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika
aliran air yang berlebihan merendam daratan.
·
Gempa bumi
Gempa Bumi adalah
getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak
Bumi (lempeng Bumi).
·
Gunung meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang
tinggi.
·
Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu =
pelabuhan, nami = gelombang, secara
harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa
bumi yang berpusat di bawah laut,
letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteordi laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi
ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam,
gelombang tsunami dapat
merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat
terbang.
·
Tanah longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah
adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah
faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun
penyebab utama kejadian ini adalah gravitasiyang
memengaruhi suatu lereng yang curam.
·
Kebakaran hutan
Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak,
adalah sebuah kebakaran yang terjadi dialam liar, tetapi juga dapat memusnahkan
rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan
manusia, dan pembakaran.
Musim
kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama
kebakaran hutan besar.
Masih
banyak bencana yang lainnya seperti
angin topan,kekeringan ,dll
III.Bencana terbesar dalam
sejarah Indonesia
ini adalah 5 bencana
terbesar di Indonesia yang tercatat dalam sejarah .
1. Tsunami 26 Desember 2004 di
Nanggroe Aceh Darussalam
Korban lebih 200.000 orang (150.000 orang
di Aceh dan Nias). Ketinggian tsunami mencapai 35 meter karena gempa bumi
tektonik berkekuatan 8,5 SR berpusat di Samudra India (2,9 LU dan 95,6 BT di
kedalaman 20 km (di laut berjarak sekitar 149 km selatan kota Meulaboh,
Nanggroe Aceh Darussalam). Gempa itu disertai gelombang pasang (Tsunami) yang
menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Sumatera Utara),
Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.
2. Gunung Tambora (atau Tomboro) di
Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) meletus, tahun 1815
. Korban 92.000 orang Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi
lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April 1815. Besar
letusan ini masuk ke dalam skala tujuh VEI (Indeks Letusan Gunung
Internasional), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik.
Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas
Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815.
Akibat letusan Tambora antara lain Tsunami besar menyerang pantai beberapa
pulau di Indonesia pada tanggal 10 April 1815 dengan ketinggian diatas 4 m.
Tinggi asap letusan mencapai ketinggian lebih dari 43 km. Karena daya tarik
grafitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar
mengelilingi dunia
3.Gempa tektonik 6.2 SR di
Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban 6.234 orang
Gempa mengguncang
Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa
bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada SR. Secara umum posisi gempa berada sekitar
25 km selatan-barat daya Yogyakarta. Dalam hal korban jiwa, gempa pagi hari
yang "membangunkan" warga Yogyakarta dan sekitarnya itu menewaskan
lebih dari 5.700 orang, melukai puluhan ribu orang dan menghancurkan ratusan
ribu rumah. Karena masih tergolong pagi hari, gempa ini membuat banyak orang
terperangkap di dalam rumah khususnya anak-anak dan orang tua.
4.Gempa Bumi Sumatera Barat 2009
Gempa initerjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai
Sumatera Barat, pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini
terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa
menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Bara.
Menurut data Satkorlak PB, banyaknya
6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten
diSumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688
orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah
rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
Sekian dulu posting
saya kali ini, saya sadar artikel ini masih banyak kekurangan jadi mohon kritik
dan saran dari pembaca .
5.Gunung Kelud
(Kediri Jawa Timur), meletus 19 Mei 1919
. Korban 5.115 orang.
Letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh aktivitas
gunung Kelut pada abad ke 20, yang mengakibatkan sekitar 5160 orang meninggal.
Letusan terjadi pada tengah malam antara tanggal 19 dan 20 Mei 1919 yang
ditandai dengan suara dentuman amat keras bahkan terdengar sampai di
Kalimantan. Hujan abu menyebar akibat tiupan angin terutama ke arah timur.